Amerika Serikat, Shutting down & Intrik Politik di baliknya

Advertisement
advertisement


WASHINGTON DC- Pemerintah Amerika Serikat (AS) terancam ditutup setelah parlemen gagal menyetujui dana anggaran tahun depan. Sektor usaha yang tidak penting akan ditutup dan 800
ribu pekerja federal harus dirumahkan bila saja penutupan sampai terjadi. Tetapi, peristiwa ini bukanlah yang pertama terjadi, berikut sejumlah peristiwa serupa yang terjadi di masa lalu, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (2/10/2013).


1996, Clinton vs Partai Republik

Partai Demokrat yang saat itu diwakili Clinton, melawan Partai Republik, bukan yang pertama kalinya terjadi. Namun, untuk perseteruan anggaran, baru terjadi setelah 17 tahun. Pada Senin 30 September 2013 tengah malam, rapat kongres yang berlangsung sepanjang malam ternyata tidak bisa mencapai kata sepakat. Sehingga kongres yang saat itu dikuasai oleh Republik menghentikan semua layanan masyarakat selama 28 hari.

Akibat penutupan tersebut, sekira 800 ribu dirumahkan dan setelah tiga minggu jumlah penghentian gelombang kedua dilaksanakan dan memakan korban 280 ribu pekerja. Penutupan berlangsung dari November 1995 dan sempat dihentikan pertengahan Desember dan kembali lagi diberlakukan sampai 1996.


1981-1990 Shutdown Singkat

Pada tahun tersebut, AS diperintahkan oleh Pemerintahan Ronald Reagan. Sempat terjadi dua kali adu argumen dengan Partai Demokrat menyebabkan pemerintahan AS terjerembab dalam jurang penutupan. Kejadian pertama terjadi pada November 1981, sembilan bulan setelah dia dilantik menjadi Presiden AS. Kongres saat itu telah setuju untuk mengeluarkan dana darurat untuk tetap menjalankan roda pemerintahan.

Tetapi Reagan menolak mengeluarkan hak vetonya terhadap kebijakan antianggaran. Akibat dari peristiwa ini, pekerja federal harus berbondong-bondong keluar dari kantor pemerintahan di Washington. Tetapi peristiwa itu hanya beberapa jam terjadi setelah kongres menyetujui perpanjangan dana lebih dari jumlah yang disetujui Reagan saat itu. Akibat dari penutupan ini, AS juga harus mengeluarkan dana sekira Rp800 miliar.


Carter vs Jaksa Agung AS

Kejadian ini dimulai ketika Presiden AS Jimmy Carter meminta nasihat hukum kepada Jaksa Agung Benjamin Civiletti. Dia mengatakan kalau pekerja AS tidak bisa bekerja secara gratis dan harus dibayar disejumlah titik yang telah mereka kerjakan beberapa tahun.
16
Akibat dari permintaan sang jaksa, memakan sejumlah dana besar komisi Perdagangan AS harus ditutup sehingga menyebabkan 1.600 pekerja dirumahkan. Penutupan ini merupakan penutupan lembaga pertama akibat dari sengketa anggaran.

Peristiwa memalukan ini tidak bertahan lama setelah kongres membuka lembaga ini lagi dan telah memakan biaya mencapai sekira Rp7 miliar. Setelah peristiwa yang menguncang ekonomi AS, Civilietti menyatakan semua bidang yang bersangkutan dengan masyarakat harus dibiayai dengan dana tanpa batas.


Awal 1990 sebelum penutupan total

Kongres AS secara rutin gagal membayar lusinan alokasi dana tepat waktu. Akhirnya untuk melunasi, pihak Washington harus membayar semua tagihan secara bertahap. Walaupun tidak sampai pada penutupan, tetapi masalah ini berimbas pada pembayaran gaji para pegawai pemerintahan yang harus mengalami penundaan. 
(JiA)
Advertisement
advertisement
Amerika Serikat, Shutting down & Intrik Politik di baliknya | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar